1. Curug Satria
Nama curug ini dinisbahkan dari nama perkebunan dimana curug tersebut berada.
Perkebunan teh Satria, nama perkebunan
itu, berada di wilayah Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Akses
masuk ke lokasi tersebut adalah tidak
jauh dari tugu batas Tasikmalaya-Garut terdapat jalan masuk dengan terlebih
dahulu melalui jembatan. Kemudian kita terus saja mengikuti jalan utama.
Terdapat beberapa plang kecil yang menunjukkan arah
lokasi. Jalan menuju lokasi berupa jalan aspal yang sudah terkelupas tapi masih
lumayan untuk dilalui kendaraan. Hanya saja lebar jalan yang relatif sempit
sehingga agak merepotkan bila mobil saling berpapasan. Sepanjang perjalanan
kita disuguhi pemandangan indah, sawah yang bertingkat mengikuti kontur bukit
dan diselingi kebun campur yang lebat dan menjelang tiba di lokasi hamparan kebun
teh seperti permadani tebal. Benar - benar mata kita dimanjakan oleh pemandangan
indah.
Kurang lebih 4 km perjalanan berakhir di perkebunan
teh Satria. Ujung jalan tersebut berupa bundaran jalan dan masjid. Mobil
diparkir di halaman masjid, sedangkan motor tersedia tempat khusus. Selanjutnya
kita masuk jalan setapak di antara hutan pinus menuju curug. Jalan setapak
tersebut telah tertata cukup apik. Medan jalan lumayan terjal menurun hingga
tiba di curug. Keadaan sekitar masih alami sehingga perjalanan sejauh 700 meter
terasa menyegarkan.
Curug Satria berupa curug kembar yang hanya
berketinggian 2 meter keluar di antara batuan. Tempat jatuhnya air juga merupakan
batuan kecil sehingga cukup nyaman berbasah - basahan di curug. Rasanya sayang
kalau tidak memanfaatkan air curug dengan main basah - basahan. Airnya yang
jernih, dingin sejuk dan cukup deras, membedakan dengan bermain basah - basahan
di kolam renang ataupun waterpark. Belum lagi udaranya yang sejuk memberikan
kesan tersendiri.
Sebenarnya masih terdapat lagi Curug Panoongan yang
letaknya lebih jauh ke dalam, dekat dengan Bukit Kacapi yang belakangan populer
menjadi destinasi wisata yangmenarik.
2. Curug Batu Hanoman
Disebut Batu Hanoman karena aliran airnya yang
keluar dari atas hingga ke bawah seperti buntut Hanoman, tokoh kera di dunia
pewayangan. Curug ini berada satu kompleks dengan Curug Badak Sukasetia di sebuah
wana wisata. Tepatnya berada di wilayah hutan milik Perhutani, sedangkan pengelolaan
tempat wisata oleh Perhutani bekerja sama dengan Pemerintah Desa setempat. Secara administratif, warna Wisata ini berapa di wilayah Desa Sukasetia, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.
Jalan menuju kompleks curug ini adalah melalui
jalan baru Ciawi - Singaparna. Tiba di persimpangan menuju ke Desa Kiarajangkung
kita masuk ke jalan tersebut hingga pertigaan menuju Desa Kudadepa. Kondisi
jalan sudah berupa aspal yang cukup baik sampai ujung jalan aspal di lingkungan
hutan pinus. Rencana jalan ini akan diteruskan hingga tembus ke arah lokasi
wisata Talaga Bodas. Mobil tidak bisa terus ke lokasi wana wisata sehingga
cukup parkir di hamparan rumput.Sedangkan motor bisa terus hingga lokasi yang
tidak jauh lagi tetapi kondisi jalan sudah berupa jalan tanah.
Wana wisata Curug Badak cukup tertata rapi.
Terdapat tempat parkir dan beberapa warung minuman. Masuk ke dalam wana wisata
dikenakan biaya masuk yaitu Rp. 5.000 per orang.
Jalur pertama yang disinggahi adalah menuju Curug
Batu Hanoman melalui jalan setapak.Jalan setapak telah dibuat cukup nyaman dan
masih relatif datar dengan sesekali bergelombang. Hanya berjarak 400 m kita
sudah sampai di Curug Batu Hanoman. Lumayan indah pemandangan sekitarnya. Sedangkan
aliran airnya meskipun tidak terlalu deras tapi cukup enak bermain - main di
sekitarnya.
3. Curug Badak
Curug Badak sepertinya nama umum dan banyak
dijumpai. Di Tasikmalaya mungkin sekitar 4 curug yang memiliki nama Curug Badak.
Curug ini belakangan populer karena berada dalam kompleks wana wisata yang
tertata baik sehingga mengundang wisatawan mengunjunginya. Disamping itu
pemandangan curug yang indah karena tinggi dan deras semakin membuat terkesan.
Seperti diceritakan sebelumnya, Curug Badak satu
kompleks dengan Curug Batu Hanoman. Hanya saja ketika di tempat istirahat di
hutan pinus, jalan menuju ke Curug Badak terpisah dari jalur menuju Curug Batu Hanoman.
Terdapat plang sederhana mengarah ke Curug Badak. Nah, trekking kali ini benar
- benar menguras tenaga. Hanya sedikit jalan relatif datar, kita langsung
menuruni jalan curam menurun dan diselingi jalan berbentuk tangga. Sangat curam
dan terus ke dalam hingga lokasi curug. Ini akan melelahkan dua kali lipat
nanti pada waktu pulang. Jangan paksakan untuk lanjut kalau nafas sudah hampir
putus...
Sampai di lokasi curug kita benar - benar merasakan
kemegahan curug karunia Allah SWT yang sangat indah. Sekilas mirip Curug
Ciparay tetapi lebih kecil. Curug Badak diperkirakan tingginya 50 m. Meskipun
demikian aliran airnya masih sangat deras. Pengunjung disarankan jangan
melewati pembatas. Banyak batuan licin, sehingga bila terpeleset dan terantuk
batu besar akan beresiko besar. Selain itu jangan langsung bermain tepat di
bawah pancuran Curug Badak karena jatuhan airnya sangat deras sehingga beresiko
menimbulkan cedera.
Dekat Curug Badak ada curug lagi yang lebih rendah
dengan ketinggian sekitar 40 m dan alirannya yang tidak sederas Curug Badak. Penduduk setempat ada yang
memberi nama Curug Kembar. Kdua curug tersebut dari kejauhan dengan medan
sekelilingnya yang masih ditumbuhi pepohan membuat kita terpesona dengan pemandangan
indah tersebut.
Kondisi jalan dari arah tasik sudah bagus blum gan?
BalasHapuseh maaf ya baru balas.... Sekarang ini sudah bagus... Tetapi biasanya sudah setahun mulai jelek lagi. Bagusnya main ke curug pas awal atau akhir musim hujan
HapusTinggian yang mana curugnya gan?
BalasHapuspaling tinggi sih Curug Ciparay di Cidugaleun, Cigalontang, Tasikmalaya.... Keren banget...dan tidak terlalu jauh jalannya
Hapus